SOPO Rumah Batak

SOPO adalah rumah adat tradisonal suku Batak yang kini keberadaannya semakin dilupakan ditengah masuknya Dunia Modern yang merambah pasar hingga pelosok Nusantara.


Rumah sopo adalah bangunan yang pondasinya didirikan di atas batang batang pohon yang beralaskan batu batu padas dengan dinding yang juga terbaut dari kayu serta atap rumah dari ijuk.Kelihatan sangat sederhana jika kita melihatnya secara sepintas namun bila kita melihat lebih jauh, sopo merupakan sebuah karya seni yang tak kalah dengan Borobudur maupun Prambanan.




Mengapa tak kalah dengan Borubudur dan Prambanan sementara Sopo hanya terbuat dari kayu ? 

Begini alasannya :


1.Kekuatan Pondasi

Kita ketahui Pulau Sumatera adalah sebuah pulau yang terbanyak titik gempanya di Indonesia, itu sebabnya orang Batak mendirikan pondasi sopo diatas batu (bukan menanam pondasi langsung ke tanah), disamping untuk mencegah pelapukan yang terjadi pada kayu akibat dari air yang meresap ditanah, dengan mendirikan pondasi langsung diatas batu dapat mengurangi getaran  yang terjadi saat gempa terjadi.


2.Seni

Pada dinding rumah sopo kita dapat menemui ukiran ukiran yang menjadi corak dari rumah sopo dan juga pahatan pahatan patung yang ditempelkan di depan rumah sopo, seperti singa-singa (patung kepala singa), boraspati (cicak), tarus(payudara) yang artinya dapat memberi banyak makan orang dan bentuk patung lainnya yang dapat kita jumpai dalam rumah sopo yang berbeda. Gorga dalam setiap rumah sopo memiliki corak dan arti yang berbeda beda, biasanya menceritakan apa yang terjadi dalam kehidupan pemilik rumah maupun dalam satu kampung tertentu. Perbedaan gorga juga menunjukkan identitas dari pemilik rumah, seperti misalnya marga, jabatan di kalangan penduduk dan lain sebagainya.


3.Simetris

Dalam pengukiran gorga maupun dalam pemahatan singa singa orang Batak telah mengenal sistem simetris, dimana gorga maupun singa singa dapat kita jumpai sisi kiri maupun sisi kanannya memiliki keseimbangan pola.


4.Filosofi

a) Atap Rumah, dalam struktur setiap tumah sopo yang kita jumpai kita akan melihat bahwa posisi atap depan akan lebih tinggi dari atap belakang yang menunjukan arti bahwa posisi anak/karir harus lebih tinggi dari posisi ayah. 

b) Anak Tangga, jumlah anak tangga dalam sopo rumah Batak juga memiliki arti, jika jumlah anak tangga ganjil berarti pemilik rumah memiliki anak laki-laki dan juga perempuan namun jika rumah sopo memiliki anak tangga yang genap berarti pemilik rumah sopo tidak memiliki anak laki-laki.

c) Pahatan Tarus (Payudara), jika dalam rumah sopo kita temui pahatan Tarus(payudara) maka pemilik rumah adalah seorang yang kaya, semakin banyak tarus yang kita temui dalam rumah sopo maka pemiliknya adalah orang yang sangat kaya.

d) Dalam suatu kampung yang terdiri dari beberapa keluarga kita akan menemui rumah sopo berdiri berbentuk petak maupun persegi panjang dimana rumah satu dan yang lain berderi berderet maupun berhadap hadapan dan satu rumah berada ditengah yang artinya posisi setiap rumah yang berderet dan berhadap hadapan kedudukannya sejajar dan dipimpin oleh orang yang berada ditengah.


Sayang saat ini bangunan sopo dan semua makna yang tersirat dalam bangunan sopo mulai ditinggalkan oleh orang orang Batak sendiri, banyak sopo yang kini diruntuhkan dan digatikan dengan bangunan bangunan beton.


Entah sampai kapan hal ini akan terjadi apakah orang Batak sendiri akan tetap mempertahankan sebuah karya yang tidak dapat dijumpai dibelahan dunia lain ini atau malah menyingkirkannya dengan gaya hidup modern yang kini merongrong budaya kita. 

Comments
0 Comments


EmoticonEmoticon